Bantarbolang – Tim Relawan SAPA lakukan Sosialiasi Anti Perundungan Stop Bullying di Aula Balai Desa Bantarbolang. (07/12)
Yang dihadiri oleh Fasilitator Daerah Kabupaten Pemalang. Jawa Tengah dalam hal ini diwakili oleh Ibu Rusmiyati, Ibu Uut Sutriyah selaku DRPPA Kecamatan Bantarbolang, serta Ibu PKK Bantarbolang serta perwakilan Siswa/i sekolah yang ada di Desa Bantarbolang
Bulliying merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang di lakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain. ada beberapa faktor penyebab terjadinya bulliying dinsekolah antara lain faktor kepribadian, komunikasi interpresional anak dengan orang tua (pola asuh), peran kelompok teman sebaya dan masih banyak lagi.
“Acara ini merupakan dalam rangka melaksanakan kerjasama dinas pemberdayaan masyarakat, perempuan, dan perlindungan anak kabupaten Pemalang dengan sekolah-sekolah yang ada di kecamatan bantarbolang. dalam pengerak dan menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk mewujudkan peserta didik yang berkarakter anti perundungan serta mempunyai jiwa kebangsaan,toleransi dan menghargai perbedaan, serta Perlindungan Bullying terutama untuk pelajar sudah seharusnya sedini mungin kita berikan edukasi dan juga wawasan agar para siswa dapat terlindungi dari hal-hal yang tidak baik.” Demikian kata sambutan yang disampaikan oleh Ibu Dyah Anggraeni selaku Kepala Desa Bantarbolang
Puluhan Pelajar Sekolah SMP – SMA Desa Bantarbolang sangat antusiasi mengikuti acara tersebut dimana kehadiran Narasumber Ibu Rusmiyati yang membaur dengan peserta yang hadir dengan materi yang sangat mudah diterima , dimana kadangkala hal yang dianggap sepele dan candaan bisa menjadi bullying apabila sudah menyentuh norma-norma yang tidak baik. Siswa harus bisa bijak menggunakan media sosial, Jenis jenis bullying sangat beragam, mulai dari bullying secara fisik, verbal, sosial, hingga cyber bullying.
Terlebih anak-anak zaman sekarang yang sudah sangat dekat dengan dunia digital, cyber bullying rentan sekali terjadi melalui media sosial. Untuk mengatasi hal tersebut, dibutuhkan cara mencegah bullying baik di sekolah, rumah, maupun di dunia maya.
Jadi perundungan atau bullying tidak hanya sebatas gangguan secara fisik, tetapi juga mental atau emosional. Oleh karena itu banyak pihak seperti orangtua, guru, atau masyarakat luas harus memahami apa itu bullying. Hal ini bertujuan untuk supaya tindakan perundungan atau bullying dapat dihindari. Kerjasama semua pihak harus padu dalam menjaga kesinambungan para siswa dimana penanaman norma agama dan akidah, Akhak ini yang paling utama, tutup Rusmiyati dalam paparannya.